Zaman Sekarang

Assalamualaikum.

Zaman sekarang keras. Emang keras banget oy saya juga hidup di zaman sekarang juga.

Sebelum akhirnya bahas zaman sekarang yang keras, kita kilas balik ke zaman Nabi yang masih berjuang mati-matian demi umat Islam. Sekarang mah kita enak, solat tinggal solat, mau solat di mesjid tinggal ngaso. Alhamdulillah Adzan berkumandang dimana-mana. Mau cari ilmu agama tinggal ke kajian-kajian atau cari lewat YouTube atau Google. Carinya ya dari sumber terpercaya, harus jadi netizen yang pinter buat cari sumber yang bener. Kita tuh wajib loh buat cari ilmu dan hidayah, hidayah itu kita yang jemput dan cari. Bukan di tungguin. Ilmu saya masih dikittt banget, kadang masih suka males-malesan buat ikut kajian, sekedar cari ilmu di Google juga masih terhalangi prioritasnya dengan buka Instagram.
Ke topik awal yang zaman sekarang itu keras, yang dimana orang-orang bilang harus balik keras juga biar bisa idup.
Ada orang yang mentingin basic manner seperti berterima kasih setelah ditolongin, minta tolong sebelum meminta sesuatu, maaf kalau melakukan kesalahan.. dibilang zaman sekarang orang-orang kaya gini baperan. Padahal kan basic manner?
Menghadapi dunia keras, menghadapi orang lain di dunia ini keras, menghadapi orang di dunia pekerjaan keras. Lu baperan/sensitif ga bisa idup lu. Waw.
Bener banget dunia ini keras, sensitif dikit aja lu abis, kelar. Baru hidup selama setengah abad aja kaya udah menjelajahi dunia, tau semuanya ya? Saya baru 24 tahun. Pernah bekerja, ikut organisasi yang mengharuskan saya bertatap muka langsung dengan orang-orang baru. Bicara empat mata langsung dengan orang beneran, bukan lewat media atau layar hp. Saya pernah bekerja di Jakarta, dalam waktu singkat doang beberapa bulan, tapi saya menghadapi orang-orang yang katanya "keras", saya hadapi sendiri, saya yang katanya baperan dan sensitifan ini menghadapi banyak orang. Tapi Alhamdulillah masih hidup dan membawa pengalaman serta ilmu. Diluar dan didepan sana pasti banyak yang lebih keras daripada sekarang, setuju banget. Tapi apakah zaman sekarang lingkungan terdekat harus ikutan keras juga sama kita? Kita udah keras sama dunia luar, seengganya bisa "lega" sama lingkungan terdekat karena ga perlu bersikap keras.
Umar aja yang terkenal keras dan tegas, ga pernah menyakiti dengan lidahnya.
Manusia punya titik terendah, bercanda ada batasnya. Apalagi kalau lagi menghadapi orang yang sensitif. Saya gak takut sama kehidupan dan orang-orang yang keras. Tapi saya muak dan menghiraukan orang-orang yang "selalu" bersikap keras demi menghadapi dunia ini. Selama masih bisa bersikap lembut, kenapa ngga. Orang lembut zaman sekarang dibilang penjilat, orang baik zaman sekarang dibilang munafik. Lebih baik buruk dimata manusia, daripada buruk dimata Allah SWT. Yang tau isi hati kalian cuma Allah SWT, jadi jangan takut menghadapi lidah manusia maupun menghadapi dunia.